Menebar Janji di tengah Tuduhan Korupsi Milyaran



Salim masih terlalu percaya-diri untuk memenangkan kursi bupati. Dia menyebut masyarakat Rembang sebagai "masyarakat saya". Konon dia sanggup menang dan hanya dengan uang dia dapat banyak dukungan, kenyataannya: dengarkanlah, kira-kira ada berapa orang yang bertepuk tangan di balik pidato itu? Massa yang tidak seberapa. Massa yang hanya ikut meramaikan acara, lantas membubarkan-diri tanpa antusias. Video ini sudah menunjukkan, style seorang orator yang tidak memiliki program nyata selain menjanjikan: kesehatan gratis, sekolah gratis (SD, SMP, SMA), jalan hotmix (mulus), dan kesejahteraan meningkat. Benarkah Salim cukup berbakat untuk mewujudkan itu?
Kalau meningkatkan pelayanan kesehatan, itu masih mungkin dilakukan. Kalau gratis, dari mana logika ini berasal? Lihatlah fakta tentang pelayanan kesehatan lima tahun terakhir: data dari Biro Pusat Statistik menyebutkan, bahwa Rembang termasuk dalam deretan kabupaten di Jawa Tengah dengan tingkat gizi terburuk disertai angka kematian ibu melahirkan tertinggi. Kalau Anda apatis (tidak peduli) atau immune (kebal) terhadap relitas yang terjadi pada lingkungan Anda, tetangga Anda, berarti pemerataan tidak terjadi. Pemberitaan tidak diakses dengan baik. Apakah sedemikian rela masyarakat Rembang akan membiarkan hal ini terjadi? Gizi buruk dan kematian ibu adalah prestasi yang telah dihasilkan selama lima tahun terakhir. Salim tidak berbakat mengatasi itu.
Sekolah gratis, artinya, SPP gratis. Tidak seperti pernyataan Salim di video itu, yang mengatakan, "... belum terjadi di Kabupaten lain", marilah kita melihat kenyataan. Sekolah gratis itu program pemerintah yang direncanakan untuk seluruh rakyat Indonesia, program nasional. Siapapun bupatinya kelak, pasti akan melakukan program "sekolah gratis". Justru terlambat kalau Salim menganggap ini tidak terjadi di Kabupaten lain. Saya percaya Anda dapat memperoleh informasi tentang kabupaten mana saja yang sudah menikmati pendidikan gratis. Tipuan publik yang kurang sempurna.
Jalan hotmix (mulus) yang dikampanyekan juga mengundang masalah kalau kita melihat adanya beberapa daerah yang dianaktirikan dari "proyek" jalan. Mungkin orang-orang yang tinggal di pelosok Rembang tidak bisa berkomentar di sini, namun, Anda yang berada di daerah yang ditempati kantong-kantong bisnis milik Salim akan merasakan mulusnya jalan itu.
Janji kesejahteraan meningkat, yang diucapkan Salim dengan kata "insya Allah" rupanya juga harus direvisi. Angka kemiskinan di Rembang setiap tahun mengalami kenaikan. Prosentase-nya terus meningkat, itu berarti, makin banyak orang yang hidup tidak layak di kampung mereka sendiri.
Yang terakhir, tentu saja fakta-fakta tentang tuntutan masyarakat terhadap pengusutan dugaan korupsi yang terjadi pada pelbagai sektor: KP2KKN Jateng yang siap mengawal isu penyalahgunaan APBD untuk PT. RBSJ sebesar 35 Milyar, penerimaan CPNS, dll. Tentang personality, mungkin kita bisa memaklumi bagaimana "karakter" seorang Salim yang selalu menantang lawannya dengan uang.
Anda dapat melacak dan "membaca" apa yang terjadi di
1. Suara Warga
2. KotaRembang.tk << isinya sempat di-hack karena kritis memberitakan pilkada
3. Yaqut Centre
4. Gerakan 1.000.001 Facebookers TOLAK SALIM for Bupati 2010-2015
5. http://beritarembang.blogspot.com << berita rembang
6. Radio Rembang Bangkit

Akhir pidato dia berseru, "nyatane, buktine", seolah selama lima tahun kepemimpinannya, Rembang menjadi lebih baik. Benarkah demikian? Sudah saatnya Anda tidak percaya pada janji. Semua itu terjadi karena para pemilih Salim lima tahun yang lalu tidak melakukan kontrak politik resmi dengan calon bupati. Bisakah kita mempercayai "janji" dari calon bupati tanpa melakukan kontrak politik di atas kertas dan disaksikan publik?
Sekarang ini, setiap kali Gus Tutut melakukan tour ke daerah-daerah, selalu melakukan kontrak politik dengan rakyat Rembang. Mari bergabung untuk Rembang yang lebih baik.

Rembang Bangkit!!!

gravatar
Anonim at 11:41 AM

gak nYangKa, kaLo bo3patinya tukAng ngak0e-ngak0E. aku aJa yg lihat Liputannya pas Acara itu meLihat g Ada seriBu orang. wuiihhh... pembuaLan bgt....

gravatar
Anonim at 7:41 AM

Waduh.......Yen dadi maneh rakyate ketekeken.....Lha pendaftaran pegawai wae 80 juta.....apa rak dua kali lipate.....

gravatar
Anonim at 9:26 PM

Termasuk istilah dan isi empat pilar pembangunan . buatan siapa itu ? Saya kira dia tinggal melakukan. Mulane ya ora mengarah . Apa pancen iku barang jiplakan / plagiyat? Kan tidak tahu jiwanya slogan itu. Mestinya pencetus harus terima royalty. Benar ngak.....benar nggak .
Ya itulah kenyataan yang ada sekarang... ee..muga- muga ndang eling.

untuk memuat-ulang di blog anda, klik "track back link" atau "buat sebuah tautan". email tidak akan dipublikasikan, komentar langsung dimuat